Hidup Dibumi, Apasih yang Dicari?
Teriknya
matahari membuat sebagian orang berkeluh kesah tentang keaadan suatu cuaca yang
tidak sesuai dengan diinginkan, kadang berpikir bahwa rasanya ingin pindah
negera, seperi negara di Eropa, Jepang atau Negera manapun yang ingin kau
jadikan sebagai tempat tinggalmu, tapi rasanya tidak mungkin dan akhirnya menghela nafas lalu berkata ah sudahlah.
Indonesia
adalah tempat semuanya serba nyantai, semuanya dipersulit, dan paling suka
mencari kesahalan orang lain daripada memperbaiki kesalahan orang itu. Nggak ada
yang namanya disuruh datang jam 8, beneran datang jam 8 teng. Bahkan dalam
perkuliahan ada dispensasi keterlambatan 15 menit. Dikasih senggang waktu,
semakin kita memperlambat dengan asalan “masih ada 15 menit, gapapa” otak kita
terus berfikir gapapa datang terlambat. Menurutku ini salah, semakin dikasih
dispensasi, semakin mahasiswa itu bermalas-malasan
dan menunda sesuatu. Raga kita terbiasa berleha-leha. Ya begitu jadinya, suka
menunda waktu dan sangat hobi terlambat. Apasih maunya? Makanya aku paling nggak suka dengan orang
yang nggak ontime. Bukan maksud menjelek-jelekkan Negara sendiri, tapi aku
berbicara sesuai fakta yang kulihat.
Kita
hidup, kita dilahirkan bukan tanpa alasan
Lalu
kita tingga tinggal bumi, bukan tanpa alasan
Lalu,
apa yang dicari?
Ada
orang yang hidup dan menghabiskan waktunya untuk mekerja dan mencari uang
sebanyak-banyaknya, entah untuk apa? Literally, manusia memang tidak pernah
cukup dengan apa yang dia peroleh. Pergi pagi pulang pagi, begitu katanya.
Mencari uang sampai lupa ia punya keluarga, keluarga bukan segalanya tentang
materi, tapi keakraban, keharmonisan dan kasih sayang. Bahkan ada anak yang
ditipkan oleh pengasuh, so, bisa jadi anaknya lebih akrab dengan pengasuh daripada
orangtuanya sendiri. Demi mencari uang, kasih sayang yang harusnya dibagi ke
keluarga akhirnya dikorbankan. Apasih yang dicari?
Ada
yang menghabiskan masa mudanya untuk masa depan, mengahbiskan waktu
diperpustakan, membaca buku sampai kacamatanya makin tebal, mengikuti
organisasi, berjualan, berbisnis dimasa muda. Why not? Semua adalah pilihan,
kita tau apa yang kita cari.
Ada
yang menghabiskan masa muda dengan berfoya-foya, nonton bioskop tiap weekend,
karokean, pergi ke klub, nyalon, dan nongkrong sana-sini. Banyak sekali
orang-orang seperti ini kita jumpai, mereka yang memiliki banyak uang, bebas
mau ngapain. Ada yang sengaja meminta uang kepada orang tua ngakunya buat bayar
buku, taunya buat foya-foya, ini sama sekali nggak etis, lu belum ngerasain aja
jadi orangtua, suatu saat nanti lu yang bakal dibohingin sama anak lu kalo lu
udah jadi orang tua nantinya. inget, karma itu berlaku. Apa yang ditanam itu
yang dituai.
Pernah
waktu itu seorang teman bercerita tentang anak yang mengaku sedang kuliah,
orangtuanya selalu ngirim uang bulalan. Setelah di acara wisuda lalu sang
orangtua pun datang, dan apa yang terjadi? Anak tersebut ngga ada, setelah
ditelusuri anak tersebut ternyata sudah tidak kuliah dari semester 2, nggak
masuk akal kan? Lantas, apa yang
dilakukannya selama ini? Nobody know. But our should not berfikir yang enggak-
enggak dan langsung menjudge orang itu. Semua dilakukan bukan tanpa alasan. Ya
gak ?
Lingkungan
sangat berberan penting dalam membentuk sebuah karakter, entah itu lingkungan
sekolah, kampus atau lingkungan kerja, berbagai jenis karakter manusia bisa
kita jumpai, semuanya tergantung kita. Pintar-pintarlah memilah teman yang
cocok untuk kau ikuti dan yang tidak
cocok kau ikuti. Terserahmu, mau ikut yang mana.
Kembali
lagi, ada orang yang sangat gemar berpetualang, pergi keliling dunia dan
belajar mengenai kebudayaan dari masing-masing Negara itu. Apa nggak capek?
Mending rebahan dikasur. Sama sekali nggak. Karena ini merupakan hal yang
menyenangkan menurutnya. Semuanya adalah pilihan.
Ada
juga orang yang menghabiskan hidupnya dengan belajar agama, seperti musafir
yang kita jumpai di masjid-masjid, kita nggak boleh mendiskrimnasi orang
tersebut dengan beranggapan “ini orang apa nggak kerja, uangnya darimana,
kerjanya kok di masjid mulu”. Setiap orang melakukan sebuah tindakan bukan
tanpa alasan kan?
Tak
perlu kau kau jelaskan siapa dirimu, seperti kata Ali bin Abi Thalib “jangan
menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak butuh
itu dan yang membencimu tidak percaya itu. Sebuah kalimat yang bagus, ngapain
capek-capek ngejelasin tentang diri kita ke orang lain dari akar sampe pucuk,
emang itu perlu? Kecuali mau interview kerja, beda lagi.
Ada
orang yang mati-matian belajar bahasa asing dan mengejar beasiswa yang ia
inginkan, belajar secara totalitas dan menyeluruh, paham setiap detail yang ia
pelajari. Ada. Ada orang seperti itu. Terserah, hidup adalah milik kita. Milik diri
kita sendiri, kita yang paling tau tentang diri kita, bukan orang lain. kita
yang tau passion kita dimana.
Beberapa
hal berasa tidak mungkin sebelum dilakukan, setelah dicoba dan dilalui. Oh iya.
Ternyata aku mampu. Kadang yang kita anggap berat hanya berat difikiran kita,
setelah dijalani ternyata tidak seberat
itu. Jangan takut untuk memulai, jangan takut untuk bermimpi, hasil tidak mungkin
ada kalau belum kita mulai. Jadilah orang yang berani, berani mengambil
tindakan, keputusan dan berani keluar dari zona nyaman. Ayooo bergerakk...
jangan disitu-situ aja.
Hidupmu,
apasih yang kau cari? silahkan komentar dibawah goodnight
Yang dicari pertama pasti bahagia, karena sesuatu yang kita kerjakan dengan senang hati pasti akan terasa mudah. Dan yang kedua bisa memberi manfaat kepada orang lain.
BalasHapus#bymx
Good plan :)
BalasHapus