Menjadi Seorang
Introvert
Berada dalam lingkungan sosial dalam
cakupan banyak orang itu mungkin salah satu kegiatan yang tidak membosankan,
dibandingkan dengan berleha-leha santai rebahan dan nggak jelas tujuannya mau
ngapain. Ok well, mungkin bagi orang yang memiliki jiwa ekstrovert hal seperti
itu sudah biasa mereka lalukan, bersosialisasi dengan banyak orang, dan gampang
bergaul dengan orang baru. Itulah salah satu kelebihan yang dimiliki
orang-orang ekstrovert. Lain halnya, dengan orang-orang yang memiliki jiwa
introvert, yang memiliki jiwa menutup diri bahkan sulit bergaul dengan
orang-orang baru.
Contohnya seperti aku ini, aku tidak
suka mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi, tapi dengan ketidaksukaan itu, aku
memaksakan diriku untuk mengikuti beberapa organasisasi, aku juga ingin
memiliki jiwa yang mau bergaul dengan orang-orang, agar tidak dicap sebagai
seorang yang ansos. Walaupun Cuma datang, diam, menjadi pendengar yang baik,
masuk kuping kanan keluar kuping kiri, tapi setidaknya aku mengikuti kegiatan
itu, dan berada disekeliling orang-orang banyak. Yaahh biar ga dianggap
ansos-ansos bangett. Walau nggak nyaman harus di nyaman-nyamanin, ya begitulah
seorang introvert yang memaksakan dirinya agar bisa berosialisasi. Kau tau, aku
ini paling males untuk yang namanya berkelan dengan orang baru, melakukan
berbagai cara agar bisa akrab dengan seseorang. Well aku orangnya paling susah
buat akrab dengan orang. Makanya temen-temenku nggak banyak. Yaahh bisa diitung
jarilah. Kalo kalian mengikutiku di Instagram, kalian pasti tau temen-temenku
itu-itu aja. Bukan ngga mau nyari temen baru. Tapi ya memang udah ngga pengen
lagi, kalo udah akbrab degan yang ini, kenapa nyari temen yang baru?. Walaupun
sebenernya kata orang “cari teman itu yang banyak, biar banyak relasi” katanya
sih gitu. Ok. Masuk akal juga menurutku. Tapi bergaul dengan orang baru itu hal
yang sedikit tidak nyaman bagi oramg intovert seperti aku ini. Yang ekstrovert
sih gampang-gampang wae lahh....
Contohnya seperti dilingkungan sekolah, maupun kampus, tiap kelas pasti kita akan menemukan orang-orang yang kita anggap sangat berani megeluarkan pendapat, mengajak kenalan dalam waktu 1 jam sudah akrab dan bisa ketawa hahaha hihihi... lalu kita juga akan menumukan orang-orang yang sangat pendiam, bahkan ngomong saja jarang, nah, aku termasuk kedalam kelompok yang lebih suka diem. Padahal banyak sekali pendapat, ide yang ada di otak, tapi muter-muter aja disitu, nggga berani ngunggapin, ya jadi dipendem sendiri, takut salah ucap, salah kata. Dan kau tau, bebeapa orang ada yang berlomba-lomba mencari perhatian ke guru, dosen. Yes, off course.
Dan munculnya rasa iri dari dalam diri seorang introvert, kenapa aku nggak bisa seperti dia? Kenapa aku susah bergaul? Kenapa dia gampang banget bergaul?
Rasanya orang-orang introvert itu
memiliki banyak sekali kelemahan. Yes, jika kau tak berani perpendapat, jika
kau tak bisa bergaul. Kita punya solusi. Lalu, solusinya gimana ?
Yaa buat kita yang memiliki jiwa introvert kita bisa megeluarkan pendapat kita lewat tulisan-tulisan kita, buat buku, buat blog, jika kita malu atau ngga berani ngomong sama orang, ya kita bisa main sosial media, seperti nstagram, twitter, facebook, dengan begitu kita tidak akan dicap sebagai orang yang ansos-ansos banget. Setuju ??
Padahal aku dulunya bukan seorang yang
introvert, waktu SD temenku banyak, begitu juga juga ketika SMP, lalu semakin
lama, semkian bertambahnya usia semakin menutup diri dan semakin sulit bergaul, karena aku sudah paham
dan bisa memilihi temen- temen yang real, yang bisa ajak susah senang bareng.
Dibandingan dengan orang yang ada maunya aja baru sok cari muka.
Buat kalian yang membaca ini, , cuman 1 yang perlu kalian tau, aku sendirian bukan berarti aku tak punya teman. Hanya saja aku suka pusing sendiri kalau sudah berkumpul beramai-ramai. Mudah lelah dan terkadang tak betah dengan berbagai sifat manusia yang berbeda-beda jenisnya. Aku lebih sennag bergaul dengan teman yang satu frekuensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar