Diantara
kalian pasti pernah ngerasain bahwa kalian adalah seseorang yang membawa sebuah
keberuntungan atau kesialan. misalnya saja kalian berada di sebuah tempat
sebuah rumah makan, yang awalnya sepi terus kalian datang nggak lama kemudian
orang lain pun pada berdatangan lalu berpikir “wah ini pasti karna aku makanya orang-orang
pada dateng” atau pernah ngerasa bahwa diri kita pembawa kesialan misalnya
didalam kelas, pokoknya mulai dari SD, SMP, SMA bahkan sampai di bangku kuliah
kalian berada dikelas yang dujuluki kelas yang paling ribut, paling bandel dan
kelas yang paling payah lalu berpikir “apa
karena aku ya?” berdasarkan survei yang telah kulakukan dengan bertanya
kepada teman-temanku, semuanya mengalami hal serupa.
Aku pernah mengalami masa-masa dimana aku merasa diriku diciptakan hanya untuk gagal. Semuanya yang kulakukan selalu saja nggak pernah berhasil. Rasanya segala impian hanya akan tetap menjadi impian yang tak mungkin tercapai. Ternyata aku tahu penyebabnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah karena aku selalu melihat keatas selalu melihat orang-orang yang telah berhasil ngewujudin segala impiannya tanpa pernah berbikir bagaimana orang tersebut berproses dan melihat jatuh bangunnnya. Memang, segala sesuatu yang luar biasa ngga bisa kita dapatkan secara instan kalo lu bukan terlahir dari keluarga sultan. Lalu gimana kalau kalau lu terlahir dari seorang yang bahkan ngumpulin uang buat makan pun bisa dikatakan sulit. Jangankan bermimpi untuk menjadi orang kaya, rasanya mustahil apabila segala impian itu dapat terwujud. Apalagi kita tinggal di negara yang mana segala sesuatu harus dibayar pake uang, mau ngelamar kerja pake uang, mau lulus pake uang, mau diterima disekolah impian pake uang, memang nggak semua orang di negara kita seperti ini tetapi aku membicarakan fakta yang kita lihat dengan mata kepala kita sendiri bahkan mereka tidak segan mengunggapkannya. Segala sesuatu digampangkan dengan uang. Bahkan sekolah yang katanya gratis tetep aja bayar uang bulanan dengan alasan ini itu.
Yang
kaya semakin kaya dan yang miskin selalu saja tertindas dibawah.
Salah
satu kegalalan yang pernah kualami adalah gagal untuk lolos pertukaran pelajar
ke luar negeri yang aku ikuti sewaktu duduk dibangku kelas 1 SMA, kau tau? Aku sangat
terobsesi dengan negara Prancis apalagi yang dilihat selain keindahan dari
menara eiffel nya, bukan hanya itu saja, banyak sekali sejarah peradaban islam
yang ada di negara-negara eropa aku sangat
tertarik untuk menjelajahi benua eropa yang kaya kan sejarah islamnya.
Waktu
itu untuk pertama kalinya aku memberanikan diri untuk mendaftar untuk
pertukaran pelajar ke luar negeri walaupun aku tau otak ku pas-pasan dan bahasa
inggrisku juga masi little little I can. Lebih baik mencoba daripada tidak sama
sekali. Setidaknya punya pengalaman. bahkan aku tidak yakin kalau aku bakalan
lulus, waktu itu suasana sangat ramai dari berbagai macam sekolah yang ada di
Sumatera Utara bahkan banyak sekali
murid-murid cina dan orang yang pakai kaca mata, dulu aku menganggap
kalau orang yang pakai kacamata merupakan orang yang pintar dan wawasannya
luas. Disitu tepatnya di kota Medan aku lupa nama tempatnya pokoknya alamatnya
di Jl. Dr Mansyur sebuah bangunan yang megah dan dirancang sebagus mungkin
layaknya bangunan eropa aku dan temanku pun tak lupa untuk mengabadikan momen
kami untuk berfoto-foto dan tempat itu untuk pertama kalinya aku dan temanku
merasakan makanan yang namanya steak. Heran dan kebingunan gimana caranya makan
pake pisau. Memang kisah itu sangat lucu dan sangat norak untuk dikenang. dan karena hal tersebut sampai sekarang kalau pesen makan kami selalu pesen steak :D
Lalu aku
gagal untuk untuk pertama kalinya dalam hidupku. Kegagalan dimulai dari sini.
Lalu
kegagalan selanjutnya adalah ketika aku tidak lulus di Universitas yang aku
inginkan. Masuk STAN gagal, padahal uang yang dikeluarkan untuk les bukanlah
murah. Sekali lagi aku gagal mendapatkan apa yang aku mau. Kegagalan itu terus diiringi mulai dari tes
masuk STAN, SNMPTN dan bahkan SBMPTN semuanya gagal aku merasa bahwa aku
merupakan orang yang paling menyedihkan di dunia. Nangis, frustasi, marah,
insecure itu sudah pasti kualami.
Bukannya
aku tidak bersyukur dengan apa yang kulakukan sekarang, aku sangat bersyukur
karena aku bisa kuliah walaupun melalui jalur mandiri jalan satu-satunya supaya
bisa masuk penggruruan tinggi. Aku sangat bersyukur karena dikelilingi orang-orang
baik dan sangat peduli. Walau aku tau nggak semua orang itu baik, ada yang muka
2 bahkan 3 ...
Kita
ngga pernah tau bagaimana kehidupan kita selanjutnya, kadang kita suka
menereka-nerka apa yang belum pasti dan selalu khawatir tentang masa depan. Dalam
hidup kita memang harus punya rencana, lalu, apa rencanamu ????....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar