Follow Us @soratemplates

Rabu, 16 Desember 2020

SETELAH AKU MENERAPKAN LAW OF ATTRACTION

Desember 16, 2020 3 Comments


 Kira-kira di tahun 2019 pertama kali aku dengar kata  “law of attraction” di salah satu media sosial twitter. Mendengar istilah itu saja bahkan aku tak pernah. kira-kira begini isi cuitannya “ gila ya setelah gue nerapin law of attraction sedikit demi sedikit impian gue terwujud”. Nah disitu aku langsung googling apa sih law of attraction itu?

Awalnya nggak percaya aku mikirnya gini “ah masa iya?”. Karena aku tipe orang yang kadang kalau semangatnya turun suka nontonin video motivasi yang biasa disajikan di chanel abdi suardin, atau chanel satu persen karena itu bener-bener ngaruh dan bikin aku jadi semangat lagi dalam melakukan apapun. Nggak tau kenapa tayangan law of attraction muncul di beranda youtubeku. Nah mulai dari situ aku sangat suka menonton chanel yang berkaitan dengan law of attraction

Awal melakukan low of attraction itu bener-benar sulit dan nggak jarang aku berpikir “ ah bodo ah” “halu ah”. Karena disitu kita bener-bener dipaksa mencuci otak kita dan menananmkan hal-kal positif di pikiran bawah sadar kita. Karena aku manusia biasa yang tak luput dari negatif thinking dan overthinking, jadi hal itu harus bener-bener dilawan dan harus bisa mengandalikan pikiran negatif .

Law of attraction sangat erat kaitannya dengan pikiran alam bawah sadar. Ilustrasi nya begini ketika kita menonton film yang sedih-sedih, Seakan-akan  kita membayangkann bahwa kita menjadi tokoh sedih tersebut dan tanpa kita sadari hal itu bener-bener ngefek dikehidupan kita, kita jadikutan sedih, galau dan gak bersemangat layaknya di film sedih tersebut karena pikiran alam bawah sadar kita menangkap apa yang kita lihat yang kita rasakaan, dan mendistrak bahwa itu kita.

Itu sebabnya aku nggak mau lagi menontonn film-film yang berbau tentang kesedihan, penyesalan masa lalu, dan apapun itu yang akan menghambat tujuan ku untuk masa depan yang lebih baik.

Kemaren baru aja dihebohkan dengan drama korea “start-up” yang bikin semua orang yang menontonnya mempunyai jiwa semangat yang menggebu-gebu. Ingin seperti dalmi yang punya sifat pantang meneyerah dan punya tekad yang kuat bahwa apa yang diinginkan pasti tercapai.

Even, aku sendiri mempunyai semangat seperti dalmi ketika melihat drama tersebut. Film yang kita tonton, lingkungan sekitar kita, teman kita bahkan papaun itu sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Buktinya ketika kita menontotn  tentang perjuangan hidup, semangat yang tinggi, kitapun merasa bahwa kita menjadi tokoh tersebut dan tanpa kita sadari kita ikutan menjadi semangat. Dan disitulah pikiraan alam bawah sadar kita bekerja.

Ketika kita selalu berpikir aku sukses, aku dicintai banyak orang, dan rezekiku selalu lancar. Maka alam bawah sadar kita akan menanggakap itu semua dan memancarkan energi positif, karena kita sedang berpikir positif. Begitupun sebaliknya kalau kita malas-malas’an hidup tanpa tujuan nggak ada semangat apapun, yaudah hidup pun  bakal gitu-gitu aja.

 Kita selalu berpikir positif dan percaya kepada Allah bahwa apapun yang kita inginkan pasti terwujud, itu pasti. Asal ada kemauan dan tekat yang kuat. Intinya satu “teruslah berpikir positif, maka energi positif akan menghampirimu” akan selalu ada peluang dan rezeki dari mana saja yang diberikan oleh Allah kepada kita. Tapi, ingat Impian tanpa tindakan hanyalah halusinasi.

Dan kau tau aku, sudah menuliskan beberapa tulisan motivasi tentang apa yang ku inginkan. Setiap bangun tidur dan dan ketika mau  tidur selalu kubaca tanpa kulewatkan sedikitpun, bahkan membacanya membuatku semakin semangat.

Ternyata benar, semakin hari aku semakin terbiasa dengan law of attraction dan salah satu impian tersebut bener-benar nyata terwujud. Akan selalu ada peluang yang terduga baik dari teman dekat, teman lama, relasi baru, orang sekitar bahkan orang yang tak kita sangka-sangka. Peluang itu akan selalu hadir, tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan dan  melihat arti dalam peluang itu. 

-SEMUA ORANG PUNYA MIMPI, TAPI TIDAK SEMUA ORANG PUNYA SEMANGAT DAN TEKAT YANG KUAT DALAM MEWUJUDKANNYA-

 

Sabtu, 27 Juni 2020

Menjadi Manusia, Layaknya Manusia

Juni 27, 2020 0 Comments

 


“Bahagiakan dirimu ketika sepi maka kamu akan menjadi orang paling bahagia ketika kamu ada dikeramaian. Jangan biarkan orang lain menentukan kebahagiaan kamu. Karena kebahagiaan itu adalah hak dan kewajiban masing-masing orang. Dirimu yang bertanggungjawab menentukan bahagia atau tidak. Bukan mereka, bukan dia”.

 

Hai, sudah lama tidak ketemu, izinkan aku menulis beberapa cuitan untuk menemani malam minggu kalian ya hehehe..... selamat membaca

                       

***

 

Semua orang layak dikatakan manusia ya karna memang mereka seorang manusia. Punya akal dan punya pikiran. Namun, entah kenapa tuhan harus menciptakan yang namanya kebosanan dalam menjalani hidup. Kadang suatu saat ada masanya diri manusia mengalami semangat yang membara layaknya api  yang berkobar. Saking membaranya kita berhayal dan berjanji pada diri kita sendiri untuk menjadi manusia yang berfaedaeh untuk menjadi seorang manusia yang sukses dan merubah kehidupan yang buruk menjadi kehidupan yang lebih baik.

 

Namun sayangnya rasa semangat itu gak bisa terus-terusan berlangsung pada diri manusia. Ada kalanya kita bosan menjalani hidup, bosan dengan rutinitas bosan dengan apapun yang kita lakukan. Basically feeling bored itu adalah hal yang lumrah. But, mau sampe kapan sih kita ini bosan? Gimana sih caranya ngilangin rasa kebosanan itu?

 

Actually, every problem has a solution

Inget aja, kalau lagi bosan inget lagi inget lagi goals yang udah kita rencanakan. Rencana itu harus bisa tercapai gimanapun caranya. Paksa otakmu untuk menanam sebait prinsip “Aku ingin mengubah kehidupanku agar lebih baik”, perbanyak streaming youtube tentang motivasi menjalani hidup. Banyak kok chanel yang membahas hal tersebut.

 

Ada yang bilang jalani hidup layaknya air yang mengalir namun seseorang pernah berkata padaku “hanya sampah dan tai  yang mengikuti air yang mengalir”. Kata-kata tersebut jelas kita nggak boleh menjadi manusia yang mengikuti arus mengikuti alur yang belum jelas mau kemana.

 

Kita terlahir sebagai generasi milenial, cara berpikir kita harus maju dan sekarang bukan saatnya mengikuti gaya orang jaman dulu. Jangan kebawa-bawa sistem orang belanda yang melarang pribumi untuk sekolah dan bercita-cita tinggi. Well, jaman sekarang setiap orang bebas kok mau bermimpi segede apa.

 

Pernah denger kata-kata Ir. Soekarno:

”Bercita-citalah setinggi langit, kalau jatuh, setidaknya jatuh diantara bintang-bintang”.

 

Manusia layaknya menjadi menjadi manusia. Kadang gak semua hak kita bisa kita dapatkan, hak bahagia, hak untuk bebas, hak untuk gak perduliin kata orang lain, hak untuk gak mikirin perasaan orang lain, dan hak untuk gak slalu bergantung pada orang lain. Faktanya setiap manusia memiliki batasan. Ada yang bisa di jangkau dan ada yang enggak.

 

Analoginya gini batasan itu layaknya sebuah rumah. Ada orang-orang yang cuman bisa diluar pagar, ada orang-orang yang bisa masuk tapi hanya sampai ruang tamu, dan ada orang-orang yang kita izinin sampai kamar tidur kita sendiri. Itu sebabnya gak semua orang bisa menjangkau apa yang ada dalam diri kita. Gak semua orang bisa bebas mengeksplor dan mengendalikan diri kita.

 

Faktanya kita sebagai manusia mati-matian untuk membuat orang lain bahagia, berusaha sekuat tenaga ngebuat orang lain suka sama kita, dan mengorbankan diri kita yang selalu enggak enakan sama orang lain. Coba aja dari kita semua bisa nge speak up mengenai uneg-uneg yang semala ini kita pendem. Nyatanya kita slalu disuguhui dengan rasa “nggak enakan”. Padahal, ngebuat orang lain bahagia itu sebenernya  bukan tanggung jawab kita sama sekali. Kenapa dibahagian. Emang belum bahagia? Kan gitu istilahnya.

 

Kata siapa gak boleh ngebagaian orang? Boleh kok, cuman yang harus digaris bawahi itu adalah, diri kita juga berhak bahagia guys.  Jangan sampe kita bisa ngebahagian orang lain, sedang diri sendiri nggak bahagia. Intinya jangan ngurusuin kehidupan orang lain sedangkan diri sendiri belum bener, belum di urus.

 

Alangkah lebih baiknya lagi bisa saling membagiakan...

 

Andai aja kita bisa hidup tanpa mikirin perasaan orang, tanpa perlu dengerin omongan orang lain, tanpa harus menerapkan rasa “nggak enakan”. Andai

 

Thank you... good night

Sabtu, 08 Februari 2020

Sedikit Coretan di Malam Minggu

Februari 08, 2020 2 Comments

 Setiap orang mempunyai definisi bahagia menurut versinya masing-masing.

Ada yang yang bahagia apabila memiliki banyak uang. Nggak bisa dipungkiri siapapun pasti bahagia apabila memiliki kertas yang bergambarkan presiden ini, atau angka saldo rekening yang jumlahnya sampai milyaran. Mau beli apa aja terserah. Barang branded? Mobil mahal? Rumah mewah bak istana kerajaan? Atau operasi plastik? Semuanya bisa didapatkan lewat uang. Of course? tapi dengan kemewahan itu semua apa bisa menjamin orang itu bahagia? Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Mau tau jawabannya? Coba aja survey sendiri hahahaha

Memang, bahagia itu banyak ragamnya, bikin orangtua bangga, kita bahagia. Deket sama pacar, kita bahagia. Juara satu dikelas kita bahagia. Diterima di Universitas impian kita bahagia. Ada lagi? silahkan komentar dibawah!!! Walaupun saya tau ngga pernah ada orang yang komentar di blog ini hahahaha

Kita nggak bisa mendefinisikan kebagiaan orang itu di ukur dari segi apa dan dari segi yang mana.

Contohnya itu seperti ini, hobiku menulis, aku sering mengupload tulisan-tulisan dan hasil pemikiranku lewat blog. Supaya aku bisa membagikan apa yang kupikirkan dengan kalian. Aku melihat ada beberapa di notifikasi jumlah pembaca yang telah mengunjungi blog ku dengan hal itu cukup bikin aku bahagia. Artinya apa? Kebahagiaan itu nggak mesti yang wah, gak mesti yang besar. Dengan hal-hal kecil aja kadang kita itu nggak sadar kalau kita udah bahagia.

Pernah nggak ngasih sesuatu ke Ibu kita misalnya baju, arau barang-barang kebutuhan rumah terus Ibu kita senang dengan apa yang kita beri. Nggak usah deh yang mahal-mahal, kayak misalnya aja baju daster harga 25ribuan aja itu mereka udah seneng. Mereka itu mikirnya gini, kalau anaknya sayang ke mereka dan anaknya punya rasa peduli. Dengan melihat senyuman diwajah mereka, kadang kita jadi ikutan seneng. Ikutan bahagia. Bener nggak?

Punya teman-teman yang satu frekuensi dengan kita pun kita bahagia.

Tau nggak bahagia dan kesedihan kadang mereka selalu berdampingan, kalau nggak ada yang namanya kesedihan, kebahagiaan itu nggak ada. Begitupun sebaliknya

Kesedihan, kekecewaan, kebosanan itu merupakan hal yang wajar-wajar aja yang dapat dialami setiap orang. Pernah nggak ngerasain kayak nggak ada satu orangpun yang peduli sama kita? Bahkan keluarga, sahabat, pacar atau siapapun. Seakan-akan kita mengangkat beban itu sendirian. Padahal kita nggak pernah tau apa yang ada di isi kepala mereka, manusia emang pada dasarnya suka menduga-duga dan berprasangka buruk. Nah, itulah maksudnya tadi, jadi orang itu jangan sok kuat. Udah tau dirinya lemah masih aja sok kuat. Berujung kalau apa-apa nggak mau cerita ke orang nggak butuh bantuan orang padahal sebenernya kita butuh teman berbagi. Banyangin aja punya masalah gede tapi dipendem sendirian itu bakalan terus nyesek. Coba deh cerita ke orang-orang terdekatmu, yakin dehh meraka pasti selalu siap mendengarkanm segala keluh kesahmu. Dan kalain nggak akan ngerasa sendiri lagi.

Tapi kadang, banyak juga toxic people. Kenapa ? kadang mereka hanya penasaran dengan cerita kita. Abis kita cerita yauda mereka sekedar ingin tahu, dan kadang suka mengompor-ngompori yang bikin kita semakin down. Atau malah menyalahkan kita. Kita kan butuhnya motivasi yaa bukan malah hujatan.

Pernah kok nemu orang-orang seperti itu, kadang itu salah satu yang bikin males cerita apapun ke orang-orang. Yaitu takutnya harapan nggak sesuai yang diharapkan. Intinya sih lebih milih-milih lah kalau mau cerita ke orang. Kira-kira ini orang enak nggak ya diajak cerita, kira-kira ni orang bakalan dengerin ceritaku nggak yaa?, jangan curhat sama orang yang sambil main hape, dijamain kalian nggak bakalan di respon. Mungkin direspon sih paling jawabnya cuma sekedarnya aja. Kayak iya, hehe, nggak, oh yaya. Nyesek guyss. Banyak sih tipe-tipe orang kek ini. Cobalah dihargai temennya kalau mau cerita, kalau kalian udah jadi tempat cerita itu berarti menandakan orang itu udah mempercayai kalian dan seharusnya kalian itu jadi pendengar yang baik.

Nggak ribet-ribet deh kalau kalian jadi pendegar yang baik. Orang yang cerita ke kalian pun ngerasa bahagia, ngerasa lega. Dan yang pastinya kalian kalau udah dikasih amanah sama seseorang ya disimpen amanah itu baik-baik  jangan diseberluaskan yang  berujung gibah. Entah kenapa pada dasarnya kaum-kaum wanita sangat suka dengan yang namanya gibah. Nggak usah jauh-jauh nyertitai orang. Kadang diri kita nggak sadar kalau kita lagi gibah.

Punya sih temen yang demen banget ngibahin kejelek’an orang kek dia yang paling heboh kalau ada kejadiaan apapun, kadang ngetawain orang sambil bisik-bisik ke temennya yang lain, terus ngelirik orang yang di gibahin dari atas sampe bawah seakan-akan mereka ngescaning orang itu. Woi, apasih yang ada dipikiran orang-orang semacam itu? Hidupnya penuh dengan keirian dan kebencian mulu kayaknya. Ngerasa udah yang paling sempurna nih orang idupnya, seakan-akan menganggap orang lain layaknya sampah masyarakat yang harus di singkirkan Ini nih ciri-ciri orang yang idupnya nggak bahagia.

Sebenernya sih gampang ya cara menciptakan kebahagian itu. Karena kehabagiaan itu kita sendiri yang nyiptain, bukan orang lain.

Intinya banyak-banyak bersyukur dengan apa yang di punya sekarang, jangan dikit-dikit ngeluh nggak punya ini nggak punya itu, orang tampak lebih baik dari kita. Kadang ngeliat sosial media rasanya semua orang idupnya pada adem ayem mulu nggak punya masalah. Please nggak mungkin orang-orang nunjukin kalau mereka lagi sedih, kecewa. Makanya, jangan sekali-kali terhasut dengan tipu daya sosial media. Eh ngomong-ngomong nggak Cuma tipu daya setan aja yaa, tipu daya sosial media juga ada. Liat yang cantik dikit, insecure, liat orang yang idupnya mewah dikit insecure, liat orang langsing dikit insecure, liat orang mesra-mesraan dikit sama pacarnya iri. Iri terosssssss. Tau nggak orang iri itu tanda nggak mampu. Liat temen punya barang bagus, pengen. Padahal nggak punya money. Liat temen ganti Iphone 11 pengen juga. Pliss lah nggak semua yaang ada disosial media harus kita ikutin, memang sifat dasar manusia nggak pernah puas. Tapi kita bisa ngebatasin itu semua kok, dengan cara apa? Ya bersyukur, dari hal hal-kecil aja misalnya bersyukur masih punya tempat tinggal, bersyukur masih punya orangtua yang lengkap dan sayang sama kalian. Kalian, kalau liatnya ke atas terus entar matantya bisa juling..

Yauda intinya kurang-kuranginlah sifat iri dan dengki itu, nggak baik guys. Syukurin aja apa yang udah Allah kasih kekalian dan jangan lupa ucapkan Alhamdulillah....

Terimaksih, selamat bermalam minggu yang B aja kayak plat jakarta



Jumat, 17 Januari 2020

Apakah kalian sudah menerapkan LOA dalam hidup kalian?

Januari 17, 2020 0 Comments


Hallo kembali lagi bersama saya setelah sekian lama tidak mengisi blog ini, akhirnya saya merindukan kebiasaan menulis. Sebelumnya aku mau cerita kenapa selama ini aku menghilang dan nggak mengisi konten blog ku yang satu, jadi selama ini aku bener-bener bosan dengan segala rutinitas yang itu-itu aja, kayak males aja mau ngapa-ngapain, yang ngga males cuman satu, yaitu makan. Oke guys literrally manusia emang pembawaannya males kalo itu terus-terusan diturutin. Kalau sekali aja lu nurutin kemalasan itu, yaudah kemalasan itu akan terus menerus menguasasi tubuh kita. Akibatnya  ya itu tadi kalau nggak rebahan, main hape, makan, tidur, main game, pagi siang sore itu mulu yang dilakukan sampe akhirnya diri kita berada di titik benar-benar sangat bosan dengan semua itu. Nah itu dia, kadang semangat itu datang dengan sendirinya, tapi itu nggak bertahan lama guys, palingan bertahan 1 sampe 2 jam’am. Makanya aku kasih tau kalau kita lagi benar-benar semangat melakukann sesuatu kita harus detik itu juga melakukan apa yang buat kita semangat tersebut sebelum rasa malas itu datang. Kalian tau kan guys the power of malas itu sama kayak the power of emak-emak, jangankan berharap menang, seri aja susah guys hahahaha.. becanda denggg.

Basically kita sebagai manusia nggak semuanya apa yang kita harapakan itu bisa menjadi kenyataan seperti yang kita mau, kita inginkan. Kadang kita sebagai manusia sangat doyan berekspetasi, berhayal, nggak jauh-jauhlah mikirin orang, aku sendiri pun sering berekspestasi dan berhayal sesuatu yang nggak mungkin. Kalian tau nggak sebenarnya ada sesuatu yang harus kalian lakukan agar setiap apa yang kita mau bisa aja terwujud, atau kalian pernah nemuin seseorang yang selalu hoki dalam hal apapun baik itu karir, pendidikan atau apapun lah pokoknnya apa aja yang dia inginkan pasti dia dapatkan.

Kalain tau Law of Attraction  ( LOA) ? atau sebelumnya udah ada yang pernah dengar atau melalukan LOA ini ? atau ada yang baru pertama kali dengar istilah ini? Sebenarnya aku juga baru tau beberapa hari yang lalu mengenai LOA ini, aku nemu di salah satu akun twitter terus dengan replay’an banyak yang ngga ngerti maksudnya apa dan aku pun segara googling untung mengatahui apa itu LOA.



Jadi, menurut Michael Losier mendefiniskan hukum ini sebagai:
“I attract to my life whatever I give my attention, energy,
And focus to wheter positive or negative”

“Saya menarik ke dalam hidup saya apapun yang saya
Berikan perhatian, energi, dan fokus saya, baik itu positif
Maupun negatif”

yang orang lain menganggapnya sebagai dasar kehidupan manusia. Nah, kalian bisa aja menerapkan LOA ini dalam hidup kalian. Lalu, bagaimana caranya? Gampang. Intinya kalian itu harus berkipikir positif dengan apapun yang kalian lakukan apapun itu jangan pernah sekalipun berbikir negatif. Kalian tau nggak terkadang semesta itu bisa membaca apa yang kita pikirkan, kekuatan pikiran kita bisa mengubah segalanya. Contohnya begini, aku pernah mengalami suatu kejadian dimana aku sedang berada dijalan pulang menuju rumah kontrakan yang ada di medan, aku terus berpikir “nanti di kontrakan mati lampu atau nggak ya, jangan sampai mati lampu lah atau token listrik mati”, pikirku.  Dan ternyata apa yang aku pikirkan itu menjadi kenyataan, aku sampai kontrakan, dan 10 menit kemudian mati lampu. Nah contoh yang aku alami merupakan kekuatan pikiran kita, semakin kita berfikir hal-hal negatif atau mencemaskan sesuatu pasti hal itu kan benar-benar terjadi. Inget, LOA ini selalu memyesuaikan dengan getaran yang kita pancarkan. Intinya semesta akan bersinkronasi dengan kekuatan pikiran kita dan mendorong sesuatu yang kita pikirkan bisa menjadi kenyataan.

Kalian pernah mikir gini nggak? “Aku ngga pernah mikirin hal-hal negatif, tapi kenapa hal-hal negatif selalu aja datang” guys kalian harus bisa memedakan seperti apa itu pikiran yang positif dan pikiran negatif, contohnya seperti ini.
“jangan sampai aku tidak sukses” nah mungkin kalimat di atas bisa saja kita menganggap itu merupakan kalimat positif, namun sebenarnya itu adalah kalimat negatif. Kenapa? Karena ada kata “Jangan”dan kata” tidak”. Sekali-kali  jgn pernah menggunakan kata jangan atau kata tidak dalam pikiranmu . coba diubah menjadi seperti ini “aku harus sukses” bukankah itu lebih positif?

Percaya ngga percaya, dengan menggunakan kata positif itu akan memberikan hasil yang positif bagi diri kalian. Nggak percaya? Buktiin aja sendiri.

Simple kan? Selamat mencoba.....