Follow Us @soratemplates

Minggu, 02 Juni 2019

lingkaran perkawanan (episode 1)


"Lingkaran Perkawanan"

Kawan, teman, sahabat adalah tiga kata yang memiliki arti yang sama, namun maknanya berbeda. You know why i said if this is different?
Ya kita semua tentunya punya kawan, teman, sahabat. Kawan adalah orang yang sering berada disekitar kita namun belum tentu dia mengenal baik apapun tentang kita, teman adalah orang yang terdekat kita, namun belum tentu ia slalu bersama kita disaat kita sedang jatuh. And sahabat adalah orang-orang yang selalu berada disisi kita, senang, sedih, kecewa, bahagia semuanya kita lalui bersama sahabat kita. Dan jika kau tahu, sampai sekarang aku belum menemukan seseorang yang dikatakan sebagai sahabat, yaa  memang begitu kenyataanya..
Lingkungan perkawanan, kita bisa menderkripsikannya sebagai lingkugan kampus, sekolah, pekerjaan, atau apapun itu. Semua yang kita lihat, tampak baik, tampak ramah, tampak indah. Kadang, mereka ingin mendengarkan cerita kita, bukan berarti mereka peduli. Mereka hanya penasaran. Kau tau, sebenarnya banyak sekali uneg-uneg yang mereka keluarkan dibelakang kita, tanpa kita megetahuinya, itulah yang dinamakan gosip. Ya. Gosip kata orang, kalau digosok makin sip. We never know, apakah mereka menyukai kehadiran kita, style kita, cara kita berbiacara, cara kita bersikap? Yaa kita tidak akan pernah tau. Didepan tampak senyuman yang terlintas di bibirnya begitu manis dan hangat, namun dibelakang seakan-akan mereka mengobarkan kata-kata yang bisa kita sebut gosip. Mengerikan memang. But, kita juga tidak boleh berprasangka buruk, kata orang itu namanya suudzon. Tapi realitanya, dengan fakta yang kita lihat, apalagi disekitar kampus, lingkungan  dimana tempat kita tinggal. So many people yang memakai topeng dan tampak rapi menyembunyikanya. Mereka benar-benar ahlinya...
Menurutku kita harus pandai-pandai dalam menjaga sikap, tingkah laku, maupun akhlak dimana pun kita berada. Seperti kata pepetah “dimana kaki berpijak, disitu langit dijunjung”
Membuat gosip, saling menceritakan dibelakang, saling menjelek-jelekkan dibelakang itu bukan lah hal yeng benar untuk membalas semuanya. Karena jika kita melakukan itu apa bedanya kita dengan mereka. True?
Lantas, apa yang harus kita lakukan? yapp kita sebenarnya nggak perlu melakukan apapun untuk mereka, cukup bersikap baik, memancarkan senyuman yang ikhlas dan tulus. Tanpa perlu terlibat dan ikut berprasaka yang belum tentu kebenarannya.

"Manusia talam dua muka. Depan memuji, belakang mengeji. Ini bahaya"

(Next : Lingkaran Pertemanan)
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar